22 Januari 2013

Nikmatnya Mencintai Kekasih Allah

Rasulullah SAW bersabda, "Iman itu ada 70 cabang lebih atau 60 cabang lebih. Yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman". (Riwayat Muslim).

Iman, dengan 70 cabangnya, adalah pondasi dari bangunan peradaban Islam.  Suara Hidayatullah akan mengupas cabang-cabang iman ini untuk mengantarkan kita kepada cita-cita tegaknya kembali peradaban Madinah!
 
Nikmatnya Mencintai Kekasih Allah

 
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak (sempurna) keimanan salah seorang dari kalian sebelum aku lebih ia cintai dibanding orangtuanya, anaknya, dan seluruh umat manusia." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Perkataan Rasulullah SAW ini tentu harus dibaca dengan kaca mata iman. Jika tidak, yang muncul sekadar pengakuan lisan saja. Padahal, cinta itu tak sekadar ucapan, juga harus dibuktikan.

Lalu, pernahkah kita membuktikan kecintaan kita kepada Sang Kekasih Allah itu dalam amal perbuatan? Pernahkah SAW kita begitu ingin berkorban hingga rela melakukan apa saja yang Rasulullah perintahkan demi bisa berjumpa dengannya di surga kelak?

Jika belum, maka pantaslah bila nikmatnya mencintai Rasulullah SAW itu belum pula kita rasakan. Wallahu a\'lam.

Sumber: Hidayatullah