28 Juli 2015

SEDEKAH

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu membuat dosa."

(QS. Al-Baqarah [2] : 276)

21 Juli 2015

Tujuh Golongan yang Dilindungi Allah

DARI Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw. sebagai berikut: "Ada tujuh golongan yang akan bisa berteduh di bawah Arasy Allah pada hari di mana ketika tidak ada tempat berteduh kecuali keteduhan Arasy (yaitu pada hari kiamat), yaitu:
1. Imam yang adil;
2. Pemuda-pemudi yang giat beribadah;
3. Orang yang suka berdzikir pada waktu dan tempat yang sunyi, kemudian air matanya mengalir karena takut kepada Allah;
4. Orang yang hatinya selalu teringat kepada masjid ketika keluar hingga ia kembali lagi ke masjid;
5. Orang yang suka bersedekah, kemudian dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya;
6. Dua orang yang saling mencintai karena Allah dan apabila berpisah, berpisahnya juga karena Allah;
7. Laki-laki yang diajak mesum oleh perempuan, tetapi dia menolaknya seraya berkata, "Aku takut oleh Allah Ta'ala."

Penjelasan:
Memberikan sedekah tatawwu' (sedekah sunnah) adalah sunah dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sedangkan memberikan sedekah wajib, seperti zakat, sunah dilakukan secara terang-terangan.

Adapun imam Abu Hanifah menyebutkan 7 golongan tersebut dalam bentuk nadham atau syair yang dinamakan Bahar Tawil sebagai berikut:
Nabi Al-Musthafa telah bersabda tentang 7 golongan. Allah akan melindungi mereka dari cuaca yang panas di hari kiamat dengan baying-bayang Arasy, yaitu:
1. Orang yang saling mencintai karena Allah;
2. Orang yang terpelihara dari perbuatan zina;
3. Orang yang penuh semangat dalam beribadah;
4. Orang yang gemar bersedekah;
5. Orang yang suka menangisi dosa;
6. Orang yang suka shalat tahajud;
7. Imam yang adil.
Semoga kita dimasukkan ke dalam 7 golongan di atas, ya? Aamiin.[]

Sumber: Terjemah Nashahiul Ibad/ Karya: Ibnu Hajar Al-Asqolani/ Penerbit: Pustaka Amani-Jakarta.

Dikutip dari : https://www.islampos.com/7-golongan-yang-akan-dilindungi-arasy-allah-198189/

13 Juli 2015

Kisah Nyata Dokter Berdialog dengan Pasien Sakaratul Maut



Setiap orang pasti mengalami yang namanya kematian.
Sebelum kematian itu datang, seseorang akan menghadapi yang namanya sakaratul maut, detik-detik menegangkan dan menyakitkan sebelum seseorang benar-benar meninggal.

Dikutip dari laman Syahida dan dirilis kembali oleh WOW menariknya, seorang dokter bernama Dr Khalid Al-Jubair di Arab Saudi, pernah mengalami pengalaman yang menakutkan, di mana ia pernah berbicara dengan orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. 

Dr.Khalid Al- Jubair yang merupakan seorang ahli bedah jatung di Arab Saudi, menceritakan kejadian menakutkan yang dialaminya ketika berbincang dengan pasiennya yang sedang sekarat.

Suatu hari seorang perawat menelepon Dr Khalid bahwa ada pasien yang infusnya tidak berjalan dengan baik pada tangan sebelah kanannya, konsekuensinya harus dipindahkan ke tangan sebelah kirinya. 

Dr Khalid pun menghampiri pasien tersebut, yang sudah dirawat di rumah sakit selama 6 bulan.

Pada 5 bulan pertama ia masih berbincang-bincang dengan Dr Khalid, dan pada bulan keenam, pasien itu pingsan secara total dan tidak bisa bergerak sedikitpun.


Maka didatangilah pasien tersebut oleh Dr Khalid, dia mengecek tangan sebelah kirinya untuk mencari urat untuk dimasukkan infus.

Tiba-tiba dia dikagetkan ketika pasien yang tak sadarkan diri itu berbicara dengannya.

"Dr.Khalid apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu Dr.Khalid?" ujar pasien itu.

"Ya betul saya Dr.Khalid." jawab Dr Khalid.
"Apa yang akan kamu lakukan?" tegas pasien tersebut. 

"Saya akan mencari urat tangan kiri Anda untuk memasukkan infus," jawab sang dokter.

Lalu pasien itu berkata, "Tidak! Kamu tidak akan menemukan urat tersebut karena saya sudah menjadi mayat."

"Tidak kamu bukan mayat," tegas Dr. Khalid.
Kemudian pasien itu berkata, "Wahai dokter! Saya sudah menjadi mayat."

"Tidak! Kamu bukan mayat," Dr Khalid menjawab dengan tegas.
"Wahai dokter saya sudah menjadi mayat, saya mellihat apa yang tidak kamu lihat. Sungguh saya melihat malaikat maut berada di depan saya sekarang," ujar pasien tersebut.

Tangan pasien itu masih berada di genggaman Dr Khalid, dan kemudian dia teringat dengan salah satu hadist yang shohih dari Al-Barro' bin adzib radhiyallahu'anhu, di mana Rasulullah SAW bersabda, " Apabila salah seorang dari kalian menghadap akhirat dan meninggalkan dunia (sakaratull maut) dan ia tergolong orang sholeh maka ia akan melihat (sejauh mata memandang), para malaikat yang putih wajahnya. Mereka adalah para malaikat ramah dan ia akan melihat kedudukanya di surga." 

Selama lebih dari 30 tahun pengabdiannya di rumah sakit, Dr Khalid pernah mengalami kejadian serupa, di mana ia melihat tiga orang yang menghadapi sakaratul maut, sebelum mereka meninggal.

"Wahai dokter janganlah kamu buat cape dirimu, sungguh aku telah melihat kedudukanku di surga dan para bidadari telah disiapkan untukku," ujar salah satu pasien pertama yang sekarat.

"Bahwa sesunguhnya saya telah mencium aroma surga sekarang," kata pasien sekarat kedua.

"Sungguh saya melihat surga sekarang," ujar pasien ketiga yang sekarat.

Dalam ilmu medis, orang yang sedang menghadapi sakaratul maut tidak akan bisa berbicara ataupun bergerak. 

Tapi, pengalaman yang diceritakan Dr Khalid benar-benar sangat mengejutkan, di mana ia mampu berbicara dengan orang yang sekarat dan mengetahui apa yang sedang dihadapi seseorang yang diambang kematian.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana.
 
Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya."

Semoga kisah ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, suatu saat nanti kita pasti mengalami yang namanya kematian. Oleh karena itu, sebelum kematian itu tiba dan semua pintu amal tertutup, mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dikutip dari Muslimuna

12 Juli 2015

Doa Lailatul Qadr


11 Juli 2015

List Masjid yang menggelar i'tikaf 10 hari Ramadhan 1436H

Inilah Daftar Masjid yang Menggelar I'tikaf 10 Hari Ramadhan

Islamedia  Alhamdulillah, tak terasa kita telah memasuki hari ke 20 bulan Ramadan 1436 Hijriyah atau Selasa (7/7/2015). 

Sebagian umat muslim sudah mulai mempersiapkan i'tikaf di masjid untuk meningkatkan amalan dibulan yang mulia ini, bahkan i'tikaf menjadi salah satu sarana untuk menggapai keutamaan lailatu qadar.

Untuk mempermudah pembaca Islamedia mencari tempat yang menggelar I'tikaf, berikut ini adalah beberapa daftar masjid yang biasa menyelenggarakan i'tikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Jakarta Pusat
1. Masjid Istiqlal: Jl. Taman Wijaya Kusuma
2. Masjid Baitul Ihsan, Kompleks Bank Indonesia (BI): Jl. Budi Kemulyaan No. 23
3. Masjid Agung Sunda Kelapa: Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng
4. Masjid ARH (Arief Rahman Hakim) UI: Jl. Salemba Raya
5. Masjid Bimantara, Gedung MNC: Jl. Kebon Sirih
6. Masjid Al-Hakim: Jl. Menteng
7. Masjid At-Taufiq: Jl. Guntur
8. Masjid YARSI: Cempaka Putih
9. Masjid Al Bakrie : Epicentrum

Jakarta Selatan
1. Masjid Raya Pondok Indah: Jl. Sultan Iskandar Mudal
2. Masjid Baitul Hikmah Elnusa: Jl. TB  Simatupang Kav. 1B, Cilandak
3. Masjid Agung Al Azhar: Jl. Sisingamangaraja
4. Masjid Al Hikmah: Jl. Bangka, Pela Mampang, Mampang Prapatan
5. Masjid An-Nur: Kompleks Perdatam, Pancoran
6. Masjid Jami' Al-Insan: Patal Senayan
7. Masjid As-Shofa: Jl. Raya Lenteng Agung, Jagakarsa
8. Masjid Raya Al-Ittihad: Tebet
9. Masjid Asy-Syukur: Jl. Kebayoran Lama dekat RS Medika, Permata Hijau, Kebayoran Lama
10.Masjid At-Taqwa: Pejaten, Pasar Minggu

Jakarta Timur
1. Masjid Agung At-Tin: Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
2. Masjid Bea Cukai: Jl. Ahmad Yani
3. Masjid Mudzakaroh: Jl. H. Baing, Kp. Tengah
4. Masjid Baabus Salam: Rawamangun
5. Pesantren Husnayain: Pasar Rebo
6. Masjid Al-Qolam: Iqro Islamic Center, Pondok Gede (Bekasi)
7. Masjid Labsschool : jl.Pemuda
8. Masjid Syuhada : jl. Lodan, rawamangun

Jakarta Utara
1. Masjid Raya Jakarta Islamic Center: Jl. Kramat RW 19, Kel. Tugu Utara
2. Masjid Astra: Jl. Gaya Motor, Sunter
3. Masjid Raya Kelapa Gading: samping Kelapa Gading Mall
Jakarta Barat dan Sekitarnya
1. Masjid Indosat: Jl. Daan Mogot, Jakbar
2. Masjid Agung Al-Muchlisin Jl Muwardi 1 Grogol Petamburan
2. Masjid Baitul Hikmah: Duta Bintaro, Tangerang
3. Masjid Al-Adzom, Tangerang

Depok
1. Masjid Nurul Fikri: Kelapa Dua
2. Masjid Kubah Mas: Limo
3. Masjid Ukhuwwah Islamiyah: Kampus UI

Bogor
1. Masjid Al-Hurriyyah: IPB kampus Dramaga
2. Masjid Az-Zikra Islamic Center: Perumahan Az-Zikra Sentul
3. Masjid Andalusia Islamic Center: STEI Tazkia, Sentul City

Bekasi
1. Masjid al Hidayah : cibitung, bekasi

Padang
1. Mesjid Jabal Rahmah, Komplek Semen Padang, Indarung. Bisa untuk ikhwan dan akhwat.
2. Masjid Ar Rahman Adzkia Kuranji (Ikhwah). Kerjasama Markaz Dakwah Kota Padang dengan Yayasan Adzkia Sumatera Barat.
3. Mushalla Ar Rahmah Taratak Paneh Kuranji (Akhwat). Kerjasama Markaz Dakwah Kota Padang dengan Yayasan Adzkia Sumatera Barat.
4. Masjid Nurul Iman, Padang. Diselenggarakan oleh IKADI, PERTI, Muhammadiyah & Pengurus Masjid Nurul Iman dan merangkul Pemko Padang.
5. Masjid Ar Raudhah SMAN 10.

Kami menghimbau agar pembaca melakukan survei lapangan sebelum memutuskan tempat i'tikaf. Ini penting mengingat perubahan kebijakan terkait program Ramadhan bisa saja terjadi kapan pun. Semoga bermanfaat. Selamat melaksanakan ibadah i'tikaf.[Islamedia/YL]


Dikutip dari Islamedia

Merindui Lailatul Qadar

Merindui Lailatul Qadar

Jum'at, 10 Juli 2015 - 09:25 WIB

Seandainya kita mendapati Lailatul Qadar, mengenali tanda-tandanya, kita dianjurkan memperbanyak do'a untuk memohon permaafan dari Allah Ta'ala

Merindui Lailatul Qadar

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

PAGI ini matahari masih bersinar seperti biasa. Langit bersaput mendung dan sinar matahari bakda syuruq terang menyilaukan. Ada harapan bahwa Lailatul Qadr belum terlewat untuk kita kejar di hari-hari yang akan datang.

Mari kita ingat sejenak sabda Nabi shallaLlahu alaihi wa sallam:

ليلة لقدر ليلة سمحة, طلقةو لا حارة, ولا باردة, تصبح الشمس صبيحتها ضعيفة حمراء

"Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan." (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan Al-Bazzaar).

Inilah suasana pagi yang malamnya merupakan Lailatul Qadr. Matahari bersinar, cerah, tetapi sinarnya melemah kemerah-merahan. Sementara malamnya tidak panas, meskipun bertepatan dengan musim panas, dan tidak pula dingin menggigil meskipun di musim dingin.

Rasulullah shallaLlahu alaihi wa sallam juga mengabarkan kepada kita tanda yang menguatkan:

صبيحة ليلة لقدر تطلع الشمس لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع

"Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR. Muslim).

Inilah tanda-tanda yang tampak sesudah Lailatul Qadar berlalu. Maka ketika pagi ini kita belum mendapati tanda-tandanya, berarti ada harapan besar untuk meraihnya di hari-hari yang akan datang.

Rasulullah shallaLlahu alaihi wa sallam bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

"Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhari dan Muslim).

Inilah malam yang penuh kemuliaan. Sangat beruntung mereka yang mendapatkan Lailatul Qadar. Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ada ampunan, ada maaf. Seandainya kita mendapati Lailatul Qadar, mengenali tanda-tandanya, kita dianjurkan memperbanyak do'a untuk memohon permaafan dari Allah Ta'ala. Rasulullah shallaLlahu alaihi wa sallam menasehatkan do'a:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Kapan do'a ini kita baca? Di malam Lailatul Qadar. Tetapi baik juga dibaca di malam-malam yang lain.*

Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku-buku parenting. Twitter: @kupinang

Rep: Admin Hidcom

Editor: Cholis Akbar

Dikutipdari Hidayatullah

10 Juli 2015

Jangan Isbal

Kain yang panjangnya di bawah mata kaki (isbal) tempatnya adalah neraka. HR Bukhari 5787