Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, hingga kini pertumbuhan jumlahpengusaha pribumi berjalan lambat dibandingkan dengan pertumbuhanjumlah pengusaha nonpribumi. Ini karena minat lulusan universitas diIndonesia masih sedikit yang ingin menjadi pengusaha. Banyak diantaraanak – anak keturunan pribumi lebih memilih menjadi pegawai negerisipil atau seorang tentara. Ini berbeda dengan kultur anak – anaknonpribumi yang sangat besar untuk berwiraswasta Hal ini disampaikanWapres saat memberikan pengarahan di acara pembukaan "Tepang SaudagarTatar Sunda " atau pertemuan para kelompok pengusaha yang berasaldari daerah Pasundan, Jawa Barat di Gedung pertemuan Bank Indonesia(BI) Bandung.(Kompas , 25 Maret 2008).Apa yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla tsb memang benar ,banyak teman – teman saya yang lulus sekolah atau kuliah itu tidakberfikiran sama sekali untuk menjadi pengusaha dengan berbagai macamalasan. Mereka lebih memilih menjadi pegawai swasta atau menjadipegawai negeri. Terlepas bagaimana cara orang – orang nonpribumi ituberbisnis, yang perlu kita cermati adalah bagaimana orang – orangnonpribumi itu berusaha membangun jiwa kemandirian tanpa harus bekerjakepada orang lain. Saya mempunyai teman nonpribumi pada waktu SMEA namanya Maria Deliana,ia seorang wanita yang cerdas dan berprestasi di sekolah . Setelahlulus sekolah ia tidak ikut teman – teman yang lain untuk ikut testikut masuk perguruan tinggi STAN milik pemerintah , ia lebih memilihkuliah di swasta sambil bekerja dan berjualan sepatu, ini saya melihatsendiri ketika bertemu di sebuah kereta listrik (KRL) jabotabekpadahal saya tahu orangtuanya mempunyai toko material di daerah klender.Banyak alasan teman – teman saya ummat muslim untuk tidak menjadipengusaha karena keterbatasan modal, padahal membuka usaha itutidaklah harus langsung besar yang penting adalah semangat untukmembangun jiwa kemandirian secara terus menerus seperti yangdilakukan oleh orang – orang nonpribumi. Saya pernah mendengar ceramahIr.Fadel Muhammad di kampus (sekarang gubernur gorontalo) mengenaimembuka usaha itu seperti orang yang memakan pisang haruslah dikupasdulu kulitnya satu per satu barulah bisa memakan manisnya buah pisang. Jadi untuk membuka usaha bisa mencoba dari hal – hal yang kecil dulu,sekecil apapun usaha yang dijalankan atau menemui kegagalan dalam barumemulai usaha , berarti sudah mendapatkan satu point pengalaman yangberharga dibandingkan tak pernah mencoba sedikitpun untuk menjadi pengusaha. Apabila belum mempunyai modal , bisa bekerja dengan oranglain dulu untuk mengumpulkan modal sambil menjalankan usaha kecil –kecilan dulu setelah usaha berjalan barulah berhenti dari bekerjadengan orang lain.Ummat muslim yang penduduknya mayoritas di Indonesia haruslah segerameninggalkan pola fikir yang masih bekeinginan setelah sekolah tinggilalu bekerja dengan orang lain menuju pola fikir untuk membangunsemangat jiwa entrepreneur pada diri sendiri dan anak keturunan ,bukankah Rasululah SAW dan mayoritas para sahabat mencotohkan untukmenjadi entrepreneur. Hanya dengan membangun semangat jiwaentrepreneur , ummat muslim bisa mengejar ketinggalan di bidangekonomi, apalagi saat ini kita harus bersiap untuk menghadapi realitasekonomi global yang penuh ketidak pastian dan kondisi ekonomi dalamnegeri yang mana terjadi kenaikan harga semua kebutuhan pokok . Sebagai penutup, saya bercerita ada seorang karyawan swasta yangbekerja di perusahaan asing datang ke tempat mertua saya untukmenceritakan perihal kerjanya yang selalu pulang larut malam bahkansampai pagi, oleh mertua saya ia disarankan untuk keluar dan menjadipengusaha. Ia menuruti apa yang dikatakan oleh mertua saya walaupunorangtuanya sangat keberatan ia keluar kerja dari perusahaan asing tsb.Ia memulai usaha dengan membuka wartel dan kursus private pelajaransekolah namun gagal, lalu ia mencoba terus dengan usaha lain,terakhir ia datang ke mertua saya untuk meminta bantuan mencarikaryawan kasir untuk ditempatkan di perusahaannya yaitu usaha cucicetak foto digital di daerah ciledug. Usahanya sekarang itu terbilanglumayan karena omzetnya 1 bulan mencapai Rp.25 juta.Siapa yang akan menyusul untuk menjadi entrepreneur muslim ?Wallahu'alamAl-Faqir© Alihozi Oktober 2008 http://Alihozi77. blogspot. com
Muhammad Rasulullah
May Allah's blessings and peace be upon him
16 November 2008
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, hingga kini pertumbuhan jumlah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar