Seputar Kun Fayakuun The Movie:
Saya membawa anak saya, Wirda, 6th, ikut nonton preview film Kun Fayakuun sebelum ditayangkan di bioskop-bioskop di tanah air. Wirda saya lihat Seperti "tidak bereaksi". Dingin ekspresinya. Saya pikir ia tidak menikmati film ini. Padahal sungguh, film ini kami buat sebagai Family Movie. Kalau anak saya tidak tergerak, berarti film ini tidak berhasil.
Setelah selesai ramah tamah seusai nonton, kami pulang. Di mobil, di perjalanan pulang, tiba-tiba Wirda bicara: "Pah, nanti malam bangunin Kaka yaaa... Kaka mau tahajjud. Mau doain papah mamah...". Hampir saya tidak percaya ucapan anak saya.
Alhamdulillah we did it! Film ini sudah mendorong anak saya untuk enteng shalat dan bangun malam. Juga tergerak untuk mendoakan kami, orang tuanya.
Kekayaan apa lagi yang lebih mahal daripada doa anak. Subhaanallaah, Walhamdulillah. Saya tunggu anak-anak Indonesia di Kun Fayakuun, seraya berdoa semoga anak-anak kita semua menjadi anak saleh salehah yang bisa kita banggakan di hadapan Allah, Rasul dan para Malaikat-Nya ketika kita ditanya tentang anak-anak kita... Ya Allah, saya meneteskan air mata ketika menulis ini. Jadikan air mata ini saksi ketulusan kami dalam berdakwah.
(Yusuf Mansur, Ketapang, 17 Maret, di waktu dhuha).
Nonton Kun Fayakuun (KFK) = Ngikut Majelis Ilmu? Masa sih?:
"Di awal ketika ide KFK versi layar lebar saya bikin, ada sedikit keraguan saya. Di antaranya yang prnah terlontar: Gimana kalau kemudian ada yang meninggal di bioskop? Tapi kemudian saya alihkan ke dalam bentuk niat menyelenggarakan training in movie..."
Klik disini untuk baca selengkapnya di Artikel Lepas Ustadz Yusuf Mansur.
Muhammad Rasulullah May Allah's blessings and peace be upon him
Tidak ada komentar:
Posting Komentar