16 Juni 2010

Kelompok Anti Islam Paris Rencanakan Pesta Sosis Babi dan Wine di Dekat Masjid


Polisi Paris pada hari Selasa kemarin (15/6) melarang sebuah rencana kontroversial penyelenggaraan pesta jalanan yang menyajikan "Sosis babi dan Wine (anggur)" yang direncanakan oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk memerangi apa yang mereka lihat sebagai islamisasi terhadap lingkungan kota.

Acara kontroversial ini direncanakan akan berlangsung pada hari Jumat malam pada saat jalan-jalan distrik biasanya penuh sesak dengan umat Islam yang baru keluar dari masjid dan tepat sebelum Aljazair akan berlaga dalam piala dunia melawan tim nasional Inggris.

Namun, polisi melarang acara tersebut dan setiap pesta saingan Goutte d'Or di wilayah utara Paris dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa acara itu kemungkinan akan menimbulkan risiko serius terhadap ketertiban umum.

Rencana tersebut telah memicu kemarahan dari para politisi dan kelompok anti-rasisme yang mengatakan bahwa rencana kelompok-kelompok ekstrim Paris itu terang-terangan merupakan tindakan rasis dan bisa mengarah pada kekerasan di jalanan.

Kontroversi ini muncul setelah perdebatan yang disponsori pemerintah terkait persoalan identitas nasional awal tahun ini yang menimbulkan kecemasan akan integrasi sosial sekitar 5-6 juta umat Muslim di Perancis.

Pesta Goutte d'Or atau "apero geant" sebagaimana yang disebut dalam bahasa Perancis, adalah hal sebuah pesat baru dan mengambil sebuah tren yang berkembang di Perancis bagi pesta minum dan makan secara terbuka yang awalnya dikampanyekan pada situs jejaring sosial Facebook.

Banyak dari kegiatan ini telah dilarang karena pemerintah takut akan terjadinya mabuk massal.

Ide asli pesta Goutte d'Or ternyata berasal dari seorang wanita setempat yang membuat sebuah grup di Facebook dengan mengumumkan acara untuk memerangi apa yang dia lihat sebagai islamisasi yang semakin meningkat di wilayah Paris.

Wanita, yang menggunakan nama samaran Sylvie Francois di Facebook, mengatakan kepada koran Liberation bahwa ia tidak lagi merasa di rumah di lingkungan tempat ia tinggal seumur hidupnya.

"Orang-orang asli Perancis tidak bisa minum dalam ketenangan di sana. Jika Anda seorang wanita, Anda terlihat seperti dimusuhi jika Anda tidak mengenakan jilbab," katanya.

Ide pestanya ini telah menarik hampir 7.000 anggota, menyerukan orang untuk bersuka ria dengan membawa sebotol wine (anggur) dan sosis yang diiris yang merupakan tradisi pokok dari minuman tradisional sebelum makan malam di Perancis.

Namun rencana itu kemudian diambil oleh kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan dan kiri yang kemudian dipublikasikan di situs Internet lainnya.

Salah satu kelompok ini, Riposte Laique (Sekuler Response), yang juga hadir sebagai kelompok anti-agama sayap kiri, mengatakan pesta jalanan itu dimaksudkan untuk memeriahkan tanggapan terhadap serangan "fasis-Islamis di Perancis."

Pendiri kelompok Pierre Cassen mengatakan pada kanal televisi i-Tele bahwa "milisi agama telah menempati ruang publik" di banyak jalan di daerah Goutte d'Or.

Distrik kumuh ini sekarang didominasi oleh orang-orang dari Afrika utara dan sub-Sahara, dan masjid-masjid sangat penuh pada hari Jumat, saking banyaknya jamaah sampai shalat di jalanan.

Pesta jalanan kontroversial ini dijadwalkan akan diadakan di Rue Myrha, dimana di sana terdapat sebuah masjid.

Seorang menteri pemerintah Perancis keturunan Aljazair, Fadela Amara, pada hari Selasa mengutuk pihak-pihak yang merencanakan pesta itu dan menyebutnya sebagai "kebencian, rasis dan xenophobia."

Sebuah kelompok saingan di Facebook telah membuat pesta "halal dan teh mint" sebagai tanggapan atas pesta jalanan daging babi dan anggur.(fq/aby)



Dikutip dari : eramuslim

Pribadi Pemaaf (1)


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (199) وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (200) إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ (201) وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُونَ (202)

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan)." (QS Al-A'raf [7]: 199-202)

Arahan-arahan ini hadir di akhir surat, dari Allah Subhanah kepada wali-wali-Nya. Yaitu Rasulullah SAW dan orang-orang mukmin bersamanya, saat mereka berada di Makkah; tengah menghadapi jahiliyah di sekitar mereka di Jazirah Arab dan di seluruh muka bumi..

Arahan-arahan rabbani dalam mengahdapi jahiliyah yang keji, dan dalam menghadapi manusia yang sesat, mengajak pelaku dakwah –yaitu Nabi SAW—untuk berlapang dada dan bersikap mudah; untuk memerintahkan kebaikan yang jelas dan dikenal fitrah manusia karena sederhananya, tidak memperumit dan tidak mempersulit; serta berpaling dari jahiliyah, tidak merespon mereka, tidak mendekat mereka, dan tidak melayani mereka. Jika mereka melampaui batas, mengusik kemarahannya dengan sikap keras kepala dan menghalangi manusia dari kebenaran, dan ketika setan menghembuskan amarah, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah agar ia menjadi tenang dan sabar.

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (QS Al-A'raf [7]: 199-201)

Kemudian Al-Qur'an memberitahu beliau tentang watak orang-orang jahil tersebut, waswas yang ada di balik mereka dan yang mendorong mereka untuk berlaku sesat. Al-Qur'an juga menyebut satu sisi dari perilaku mereka terhadap Rasulullah SAW dan tuntutan mereka terhadap berbagai mukjizat.

Tujuan Al-Qur'an adalah untuk mengarahkan beliau mengenai apa yang dikatakan kepada mereka, untuk mengenalkan kepada mereka akan watak risalah dan hakikat Rasulullah SAW, dan untuk mengoreksi persepsi mereka tentang risalah, Rasulullah SAW, dan hubungan beliau dengan Rabb-nya yang Maha Mulia. "Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). Dalam konteks isyarat mengenai Al-Qur'an yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah SAW, hadir arahan kepada orang-orang mukmin mengenai etika untuk menyimak Al-Qur'an ini dan etika dzikrullah, dengan disertai peringatan untuk mengontinukan dzikir tersebut serta tidak melalaikannya. Karena para malaikat yang tidak pernah salah saja selalu berdzikir, bertasbih dan bersujud, apalagi manusia yang banyak salah itu seharusnya tidak perlah melupakan dzikir, tasbih dan sujud.

"Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud." (203-206)

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (199-201)

Ambillah sikap memaafkan yang memudahkan terhadap akhlak manusia dalam bergaul dan berteman, janganlah engkau menuntut kesempurnaan dari mereka, janganlah bebani mereka dengan akhlak yang berat, dan maafkanlah segala kesalahan, kelemahan dan kekurangan mereka.

Semua itu berlaku dalam hubungan personal, bukan dalam akidah dan kewajiban syar'i. Karena di dalam akidah Islam dan syari'at Allah tidak ada toleransi. Dengan demikian kehidupan akan berjalan dengan mudah dan ringan. Karena melupakan kelemahan manusiawi, bersikap santun dan toleran terhadapnya merupakan kewajiban orang-orang yang besar dan kuat terhadap orang-orang yang kecil dan lemah.

 

Dikutip dari: eramuslim

04 Juni 2010

Wartawan Hidayatullah.com Ditembak Zionis

Wartawan Hidayatullah.com Terluka di Israel



Wednesday, 02 June 2010 12:54


Viva Palestina 

Surya Fachrizal ikut bergabung dengan 700 relawan dari 50 negara untuk
melakukan kegiatan jurnalistik

Hidayatullah.com & Sahabat al-Aqsha—Surya
Fachrizal, wartawan hidayatullah.com yang ikut melakukan
kegiatan jurnalistik di kafilah Mavi Marmara dikabarkan salah satu dari
dua orang Indonesia yang terluka akibat serangan Zioinis-Israel.

Kabar
ini disampaikan Tim Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) setelah
mendapat kabar dari seorang dokter yang menangani keduanya.

Oktavianto
Emil Baharudin dikabarkan masih dirawat di RS Barzilay, Askelon dan
Surya Fachrizal di RS Ramba, Haifa," ujar Presidium MER-C dr Joserizal
Jurnalis, SpOT kepada Hidayatullah.com.

Jose menambahkan
kedua orang itu menderita luka tembak. Sementara untuk WNI yang
sebelumnya diberitakan di RS London, Haifa, Joserizal belum bisa
memberikan identitasnya.

Sementara untuk evakuasi WNI lain yang
ditahan di penjara Be'er Sheva, Joserizal mengatakan MER-C belum
mendapatkan informasi. "Kita akan memberangkatkan relawan lagi ke sana
(Jordania) untuk penjemputan," kata Joserizal.

Sebagaimana
diketahui Surya Fachrizal ikut bergabung dengan 12 WNI yang ikut dalam
Kapal Mavi Marmara bersama 700 relawan lain dari 50 negara untuk
melakukan kegiatan jurnalistik.

Istri Surya Fachrizal, Euis
Hidayati binti Abdul Hamid, mengaku tegar menghadapi berita ini dan
tetap memantau perkembangan dan situasi.

“Istrinya terus
berkoordinasi dengan kami, dan mengaku sangat tegar, “ujar Pimpinan
Hidayatullah Media Group, Mahladi.  

Menurut Mahladi, dalam waktu
dekat, Hidayatullah juga akan berkoordinasi dengan Deplu dan akan
melakukan penjemputan. [cha/hidayatullah.com]