Karena kita TAMU,
maka Kehadiran kita hanyalah Sementara.
Kaya atau miskin hanyalah Sementara.
Segala Kejayaan atau Kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.
Jabatan, Kedudukan, Popularitas & Kemuliaan tidak selamanya.
Tidak ada Presiden atau Raja selamanya.
Tidak ada Direktur atau Manager yang Abadi,
Sebab kita semua hanya TAMU.
Karena TAMU,
Begitu Waktunya Tiba,
Kita semua harus beranjak pergi...
Semua harta benda, emas permata, rumah & kendaraan hanyalah Pinjaman.
Walaupun semua ASET adalah hasil Jerih Payah keringat kita,
Walaupun kita mempunyai Surat kepemilikan yang Sah
& semua Harta Benda atas nama kita secara Hukum,
Namun semuanya hanyalah Kepemilikan Sementara,
Hanyalah Pinjaman !!
Karena PINJAMAN,
Begitu Waktunya Tiba,
Harus dikembalikan.
Semua yang ada di badan kita,
yang terkalung di leher,
terselip di jari,
yang dikenakan di pergelangan tangan,
yang tersimpan di saku,
Semua harus dikembalikan Sɑ̣̣̝̇̇м̤̣̲̣̥̈̇ά̲̣̣̣̥ ˇ◦° Sɑ̣̣̝̇̇м̤̣̲̣̥̈̇ά̲̣̣̣̥ seperti ketika kita belum memilikinya !
Ketika Lahir dua tangan kita Kosong,
Ketika Meninggal kedua tangan kita juga Kosong.
Waktu Datang kita tidak membawa apa-apa,
Waktu Pergi kita juga tidak membawa apa pun.
Jangan Sombong karena Kaya & Berkedudukan,
Jangan Minder karena Miskin dan Hina,
Bukankah kita semua hanyalah TAMU
& Semua milik kita hanyalah Pinjaman !!
TETAPLAH RENDAH HATI
Seberapapun Tinggi kedudukan kita...
TETAPLAH PERCAYA DIRI
Seberapapun Kekurangan kita...
TETAPLAH BERSYUKUR
dalam segala Keadaan
Doa & Harapan kita Ǻgar Tuhan selalu menyertai setiap langkah kita
*Hanya IMAN...Ibadah dan Amal Shaleh bekal tuk PULANG
30 April 2012
KITA ADALAH TAMU DI DUNIA
23 April 2012
Sedih Tak Sedekah...
Disebarkan Oleh : www.payndoit.org
Wajah bu Ikah murung, kue serabi dagangannya masih menumpuk dan berbaris di kotak dagangan dan tungkunya. "Ibu sedih karena belum banyak kue terjual?" tanya saya.
"Bukan dik, biarpun cuma penjual serabi saya selalu sisihkan sedikit dari keuntungan untuk sedekah. Nah, kalau kue-kue ini belum terjual, berapa banyak yg bisa saya sedekahkan?"
Subhanallah. Malu rasanya saya mendengar kalimat bu Ikah. Penjual kue serabi yang rajin sedekah, sedih bukan karena kuenya belum terjual, tapi karena khawatir tidak bisa sedekah.
Semoga kita tak kalah semangat dengan bu Ikah ya, Sobat. #LifeSharing -
(By : Bayu Gawtama dari Al-Azhar Peduli Umat)
*****
Langganan:
Postingan (Atom)