28 Mei 2008

3 Modal Dasar Memulai Bisnis

Ternyata memulai suatu bisnis tidak harus selalu diawali dengan uang. Uang
memang penting, tetapi ternyata bukan yang terpenting. Ada tiga modal dasar
yang harus kita miliki jika ingin memulai suatu usaha.

1. Keberanian.

Jika ingin memulai usaha baru, modal pertama dan terutama bukanlah uang,
tetapi keberanian:
- keberanian berubah,
- keberanian untuk bermimpi,
- keberanian untuk bertindak,
- keberanian untuk gagal, dan
- keberanian untuk sukses.

Segunung ide dan segudang uang tak ada artinya tanpa keberanian. Henry
Nestle, raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering, memulai
bisnisnya dari keberanian untuk berubah. Pada masa krisis ekonomi
berkepanjangan, sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk
bayi. Nestle yang pada saat itu adalah seorang ahli kimia, menggunakan
keahliannya untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah
dibuat dan bergizi. Setelah berjuang untuk berusaha, akhirnya Henry berhasil
menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi. Temuannya ini
kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia.

2. Keyakinan.

Selain keberanian, kita juga perlu memiliki keyakinan sukses. Keyakinan ini
hanya bisa kita dapatkan jika kita memiliki mimpi sukses yang jelas. Semakin
jelas gambaran kita mengenai mimpi kita, semakin tinggi derajat keyakinan
kita untuk sukses. Dengan gambaran yang jelas, akan lebih mudah bagi kita
untuk mempersiapkan semua yang diperlukan ataupun dipersyaratkan bagi
terwujudnya mimpi tersebut. Kenichi Ohmae, "Management Guru" dari Jepang,
melihat perlunya semua orang, terutama pelaku bisnis untuk memiliki gambaran
kesuksesan mereka di masa depan dengan jelas, karena gambaran yang jelas ini
dapat menumbuhkan keyakinan untuk mewujudkannya secara proaktif.

Keyakinan juga bisa ditumbuhkan dari persiapan yang cukup. Charles Schwab
seorang investor yang merupakan pionir dalam mendirikan perusahaan pialang,
dengan menuliskan semua yang ingin diraihnya secara rinci. Rincian mimpi
sukses ini disusun kembali berdasarkan prioritas yang ingin dicapainya, dan
rencana aksi untuk mencapainya. Strategi penyusunan prioritas dan rencana
aksi ini, ternyata berhasil menumbuhkan keyakinan Schwab untuk sukses.
Dengan strategi ini, Schwab berhasil membangun kerajaan bisnisnya di bidang
investasi, sehingga menjadi perusahaan pialang terkemuka di dunia.

3. Ketekunan.

Membangun sebuah bisnis memang tidak mudah. Upaya ini memerlukan perjuangan
yang tekun sebelum sukses dapat diwujudkan. Orang yang sukses adalah orang
yang tidak menyerah sebelum sukses itu dapat diraih. Mungkin saja ia harus
mengalami banyak kegagalan, tetapi ia bangkit kembali dan memiliki keuletan
untuk mencoba lagi. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, dan pendiri
perusahaan barang-barang elektronik terkemuka di dunia, General Electrics,
juga berhasil berkat ketekunannya yang luar biasa. Dalam upaya menemukan
bola lampu tersebut, Edison harus mengalami banyak kegagalan.

Sumber: Sinar Harapan


Tidak ada komentar: